Komunikasi eksternal ialah komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak di luar organisasi. Pada instansi-instansi pemerintah
seperti departemen, direktorat, jawatan, dan pada
perusahaan-perusahaan besar, disebabkan oleh luasnya ruang lingkup, komunikasi
lebih banyak dilakukan oleh kepala hubungan masyarakat public
relations officer dari pada oleh pimpinan sendiri. Yang dilakukan
sendiri oleh pimpinan hanyalah terbatas pada hal-hal yang dianggap sangat
penting, yang tidak bias diwakilkan kepada orang
lain, umpamanya perundingan
Komunikasi
Eksternal
Secara
eksternal Pelanggan (customer) merupakan kunci utama peningkatan pendapatan
perusahaan, apabila kita sudah mengetahui bahwa
pelanggan kunci sukses perusahaan maka pelanggan perlu dijaga dan diraih jangan
sampai lepas dari tangan kita. Untuk menjaga agar pelanggan atau customer
tidak lepas lagi dari tangan kita kebutuhan pelanggan perlu dikomunikasikan
oleh manajemena, komunikasi tersebut meliputi:
- Pengenalan Produk dilakukan dengan cara memberikan sentuhan emosional terhadap produk yang dijual seperti adanya suatu reward (penghargaan) kepada konsumen yang loyal, reward tersebut dapat berupa hadiah, cinderamata atau lainnya.
- Pengenalan produk dengan cara menjelaskan manfaat produk yang dijual, sesuai dengan keinginan pelanggan (customer), keinginan tersebut dapat berupa penjelasan bahwa produk tersebut akan sangat berguna untuk kepentingan perusahaan, kepentingan keluarga, kepentingan kelompok tergantung jenis produk yang ditawarkan.
Bentuk
komunikasi dapat berupa iklan, reklame, liflet dan lain sebagainya. Iklan
tersebut dapat dilakukan melalui televisi, internet, media cetak, papan
reklame. untuk melakukan komunikasi ini memang perlu mengeluarkan
biaya. Melalui televisi memang perlu membayar fee promosi kepada televisi,
melalui internet ada yang berbayar dan ada juga yang gratis sangat tergantung
pada situs yang kita pasang, melalui media cetak jelas perlu bayar, papan
reklame perlu membayar pajak (+/- 10%) dan ongkos untuk membuat papan reklame
kepada perusahaan advertising.
Apabila
customer mampu kita raih dengan baik maka peningkatan pendapatan perusahaan
akan terus mengalir, manajemen perusahaan dapat mencari pelanggan lain agar
tambah banyak sedangkan pelanggan lama loyalitasnya dipertahankan.
Perilaku
Pelanggan
Perilaku
pelanggan adalah suatu proses multidimensional yang sangat komplek. Untuk itu
perlu suatu strategi pemasaran dalam merancang suatu pemasaran untuk
mempengaruhi pelanggan, perusahaan, individual dan masyarakat. Untuk memberikan
nilai konsumen yang superior (superior customer value) mengharus suatu
organisasi (perushaan) melakukan suatu pekerjaan yang lebih baik untuk
mengantisipasi dan memberikan reaksi kepada kebutuhan (need) dan keinginan
(want) serta harapan (expectation) pelanggan daripada yang dilakukan oleh
pesaingnya.
Pelanggan
adalah semua orang yang menuntut kita atau perusahaan untuk memenuhi suatu
standar kualitas tertentu yang akan memberikan pengaruh pada performansi kita
atau perusahaan. Menurut Gasperz ada beberapa definisi tentang pelanggan yaitu
:
1. Pelanggan
adalah orang yang tidak tergantung pada kita, tetapi kita yang tergantung
padanya.
2. Pelanggan
adalah orang yang membawa kita kepada apa keinginannya.
3. Tidak ada
seorang pun yang pernah menang beradu argumentasi dengan pelanggan.
4. pelanggan
adalah orang yang teramat penting yang harus dihapuskan.
Pemahaman
tentang perilaku pelanggan sangat penting dan merupakan dasar dalam perumusan
strategi pemasaran. Reaksi konsumen pada strategi pemasaran ini menentukan
sukses atau gagalnya organisasi di dalam upaya agar pelanggan bersedia membeli
barang yang ditawarkan. Reaksi tersebut jug menentukan keberhasilan pelanggan
didalam upaya memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapannya, diharapkan hal itu
dapat memberikan dampat yang sangat signifikan terhadap masyarakat yang lebih
luas, dimana kejadian (proses keputusan pembelian) tersebut terjadi.
Model ini
menjelaskan alur pikir, bagaimana faktor internal dan eksternal, konsep diri
dan gaya hidup mempengaruhi proses keputusan pembelian oleh pelanggan.
Individual mengembangkan konsep diri dan gaya hidup berdasarkan pengaruh
internal (utamanya psikologis) dan eksternal (utamanya sosiologis dan
demografis). Konsep diri dan gaya hidup pelanggan menghasilkan kebutuhan dan
keinginan , kebanyakan diantaranya membutuhkan keputusan mengenai pembelian
barang atau jasa untuk memuaskan dan memenuhi harapannya. Ketika individual
menghadapi situasi yang relevan, proses keputusan pembelian mulai diaktifkan. Proses
ini, pengalaman dan tambahan (acquisition) yang dihasilkan pada gilirannya
mempengaruhi konsep diri dan gaya hidup dengan jalan mempengaruhi karakteristik
internal dan eksternal.
Setiap
orang memiliki pandangan tentang dirinya (self concept) dan mencoba hidup yang
disesuaikan dengan sumber daya yang dimiliki (life style). Pandangan seseorang
tentang dirinya dan cara dia mencoba hidup ditentukan oleh faktor internal
(seperti kepribadian, nilai emosi dan memori) dan faktor eksternal (seperti
budaya, perkawanan, famili dan sub budaya).
Pandangan
tentang dirinya dan bagaimana cara mencoba untuk hidup menghasilkan kebutuhan
dan keinginan serta harapan yang akan dipenuhi didalam situasi yang dihadapi
setiap hari. Banyak situasi yang menyebabkan dirinya untuk mempertimbangkan
melakukan keputusan pembelian barang atau jasa. Keputusan yang dibuat akan
menyebabkan pembelajaran (learning) dan mungkin berdampak pada faktor internal
dan eksternal yang akan mengubah atau memperkuat diri dan gaya hidupnya yang terkini
/mutakhir.







0 komentar:
Post a Comment