This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tuesday, 1 March 2016

TUGAS AKHIR AKUNTANSI PENJUALAN KONSINYASI


BAB I
PENDAHULUAN
Persaingan usaha yang cukup pesat dewasa ini semakin memunculkan berbagai inovasi dalam strategi penjualan yang lebih unggul untuk dapat meningkatkan volume penjualan dari pasar pesaingnya. Para pelaku bisnis terus berusaha mengembangkan jaringan usaha melalui inovasi bisnis bahkan dengan mengedepankan pendekatan keagenan yang saling memberi keuntungan bagi kedua belah pihak.
Bentuk penjualan yang dilihat sangat berkembang dan memberikan manfaat bagi masing-masing pihak adalah dengan model konsinyasi, yaitu penjualan dengan cara menitipkan barang kepada pihak lain untuk dijual dengan harga dan syarat yang telah di atur dalam perjanjian. Penjualan konsinyasi memiliki jangkauan pemasaran yang luas karena hubungan kerja sama antara pemilik barang dan penjual barang yang dibagi dalam penjualan tanpa perpindahan hak milik. Artinya bahwa hak atas barang-barang tetap berada ditangan pemilik sampai barang-barang tersebut terjual oleh pihak agen penjual.
Pihak-pihak yang terkait dalam penjualan konsinyasi ini adalah konsinyor (consignor) sebagai pemilik barang, sedangkan pihak agen penjual disebut konsinyi (consignee).  Penjualan  yang dilakukan  dengan  cara konsinyasi  akan  lebih memudahkan  perusahaan dalam memasarkan  produk-produknya,  hal  tersebut dikarenakan dengan  penjualan  cara  konsinyasi banyak  pihak  yang  akan  menjadi  mitra  perusahaan.  Dengan demikian  daerah-daerah yang  akan  menjadi tujuan  pemasaran  produk  perusahaan  akan lebih  mudah  terjangkau,  karena  sudah  memiliki  mitra  kerja sama  dalam  memasarkan  barang-barang dari  perusahaaan sehingga perusahaan akan lebih berkembang.( Drebin, Allan R (1998:159)
Permasalahan yang muncul dengan adanya pengalihan tanggung jawab dalam menjual barang dan jasa adalah bagaimana keyakinan informasi konsinyasi yang berlaku bagi konsinyor dan konsinyi dapat disusun dan dihasilkan dengan benar, karena informasi penjualan ini yang berhubungan dengan hak dalam bentuk pendapatan dan biaya-biaya yang harus ditanggung oleh masing-masing pihak. Pihak konsinyi berhak memperoleh penggantian atas pengeluaran yang dibutuhkan berkaitan dengan barang konsinyasi biasanya meliputi biaya pengangutan, transportasi dan biaya-biaya lainya yang ditanggung oleh pihak konsinyor.
Disisi lain, konsinyasi memiliki karakteristik yang berbeda dengan penjualan biasa, seperti dalam hal pengakuan pendapatan yang muncul dalam penjualan. Perbedaan hak atas barang yang berpindah kepada pembeli pada saat penyerahan barang menyebabkan pencatatan terhadap pengakuan pendapatan diantara penjualan konsinyasi dengan penjualan reguler berbeda. Hal ini karena sistem konsinyasi masih beranggapan bahwa perpindahan hak milik barang yang terjadi ketika barang tersebut berhasil dijual oleh konsinyi. Dengan demikian apabila dalam suatu usaha terdapat dua model penjualan maka pembukuannya dapat dilakukan secara terpisah dan (atau) menggabungkan kedua model pencatatan penjualan (Dahlan,2008)
CV Serambi merupakan perusahaan distributor yang beralamat di Jalan Medan B. Aceh Desa Blang Blahdeh Kec Jeumpa Kab  Bireuen, bergerak dibidang pengadaan buku, seperti buku pelajaran , Lks (Lembar Kerja Siswa) serta alat tulis lainnya. CV Seramabi merupakan salah satu distributor yang melakukan penjualan secara tunai, kredit dan konsinyasi. Hal ini dilakukan untuk memperluas dan memperkenalakan produk dari distributor tersebut.  Dalam   perlakuan  akuntansi   penjualan  konsinyasi CV Serambi, dalam menjalankan pembukuan perusaahan melakukan pencatatan penjualan secara terpisah dengan penjualan reguler, hal ini dilakukan agar tidak terjadinya kesalahan dan kekeliruan dalam pencatatan penjualan dan dapat mempermudah dalam pengendaliannya. Untuk itu, CV Serambi perlu menerapkan pencatatan penjualan konsinyasi yang lebih baik agar tidak terjadinya kesalahan dan kekeliruan dalam pencatatan.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap catatan penjualan konsinyasi, dalam membuat pelaporan penjualan konsinyasi kepada konsinyor harus memasukkan biaya transportasi dan biaya telepon . Untuk itu, penulis tertarik mengangkat penelitian dengan judul “ Penerapan Akuntansi Penjualan Konsinyasi Pada CV Serambi Desa Blang Blahdeh  Kabupaten Bireuen”.